" Tuhan, apa Engkau mencintaiku?"
Tuhan pun menjawab, "Ya. Aku mencintaimu."
Sang Pemuda pun kembali bertanya, " Mengapa?"
Tuhan lalu menjawab, " Karena engkau adalah makhluk-Ku, dan rahmat-Ku takkan pernah habis bagi makhluk-Ku."
Sang Pemuda masih bertanya lagi, " Apa aku mencintai-Mu?"
Tuhan pun kembali menjawab, " Ya. Di hatimu ada cinta untuk-Ku."
" Mengapa demikian?"
" Karena engkau masih memiliki waktu untuk mengingat-Ku dan bertanya kepada-Ku."
" Tuhan, apa Engkau jauh dariku?"
" Tidak. Aku begitu dekat denganmu, tapi engkau yang menjauhkan diri dari-Ku."
" Tuhan, apa aku bisa kembali mendekat kepada-Mu?"
" Ya. Kau bisa."
" Bagaimana caranya?"
" Majulah satu langkah! Maka Aku akan maju sepuluh langkah."
" Tuhan, aku telah maju satu langkah. Di mana Engkau?"
" Mendekatlah lagi satu hasta! Maka Aku akan mendekatimu satu depa."
" Tuhan, aku telah mendekat satu hasta, di mana Engkau?"
" Lebih dekat lagi! Berjalanlah! Maka Aku akan berlari menyambutmu."
" Tuhan, aku telah berjalan dan mulai lelah dengan perjalanan ini. Di manakah sebenarnya Diri-Mu?"
" Aku di sini, tinggal sedikit lagi. Larilah!"
" Oh, Tuhan. Aku telah berlari sekian jauhnya. Mengapa belum juga kutemu Diri-Mu?"
" Aku telah berdiri di hadapanmu.
Ach, mengapa engkau tak melihat-Ku?"